HIMATEKLA ITS Gelar Talkshow Persiapan Karir, Simak Tipsnya!

    HIMATEKLA ITS Gelar Talkshow Persiapan Karir, Simak Tipsnya!
    Wawan Setyawan (kiri atas), Adam Wisnu Wardana (kiri bawah), dan Rizal Hidayat Fadillah (kanan bawah) serta moderator saat menjelaskan berbagai hal yang perlu disiapkan sebelum menitih karir

    SURABAYA - Tingginya daya bersaing untuk mendapatkan pekerjaan bagi fresh graduate menjadi suatu hal yang patut dipersiapkan. Menindaklanjuti hal itu, Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan (HIMATEKLA) menggelar talkshow yang bertajuk Career Preparation Training (CPT) sebagai solusi untuk mahasiswa sebelum terjun di dunia karir. 

    Acara ini menghadirkan tiga pembicara yang andal dalam profesinya. Pertama, Sr Staf Offshore Engineering PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Wawan Setyawan. Kedua, Inspektur Mutu Machinery Outfitting PT PAL, Adam Wisnu Wardana. Ketiga, Jurusan Perancangan Kapal Mahasiswa Magister Teknologi Manajemen, Kumamoto Dock Co, Ltd, Rizal Hidayat. 

    Ditanya mengenai persiapan awal sebelum masuk dunia kerja, Wawan Setyawan menjelaskan, mahasiswa harus memiliki pemikiran yang produktif. Pemikiran itu juga meliputi motivasi diri, visi hidup, kegigihan, perhatian positif, ciptakan rutinitas, fokus pada satu hal yang dikerjakan, dan perhatian dengan keputusan yang diambil. “Ketujuh hal ini yang harus ditekankan sebelum masuk dunia pekerjaan, ” tuturnya.

    Adam Wisnu Wardana juga menambahkan, persiapan yang paling mendasar adalah pikiran yang terbuka mengenai seluruh bidang pekerjaan yang ada di kelautan. Salah satunya dimulai sejak menyusun tugas akhir atau skripsi. Dalam pengerjaan tugas akhir, mahasiswa harus mampu memilih subjek yang benar-benar diminati. “Karena sebagian besar subjek tugas akhir itu jalan awal dari pekerjaan yang didapat, ” tulisnya, Kamis (27/10/2022).

    Lebih lanjut, Wawan ini menjelaskan, keterampilan saat wawancara juga perlu diperhatikan, karena komunikasi menjadi kunci utama untuk melamar pekerjaan. Ia juga memabgikan tips pada mahasiswa tentang sikap ketika diwawancara. Salah satunya mengenai STAR method yang meliputi Situation, Task, Action, and Result . 

    Situasi adalah pemaparan contoh kegiatan yang dilakukan saat menjadi mahasiswa, kemudian Tugas adalah tanggung jawab apa yang diambil dari kegiatan tersebut. Dilanjut dengan Tindakan berupa tindakan atas tanggung jawab itu dan Hasil adalah hasil yang didapat dari keikutsertaan kegiatan tersebut. “Dengan metode pewawancara ini bisa dengan jelas mendapat gambaran tentang pengalaman calon pegawai yang akan direkrut, ” jelas Wawan.

    Setelah berhasil dalam tahap wawancara, tentunya masih ada tahapan lain yang harus dipersiapkan dengan matang dalam melamar pekerjaan yakni hard skill dan soft skill . Kedua keahlian ini tentunya bukan tanpa sebab, karena kedua keahlian tersebut dapat menunjukkan kelebihannya agar dapat menarik perhatian Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan. 

    Rizal Hidayat menjelaskan, hard skill yang dimaksud adalah keahlian yang sesuai dengan bidang yang diambil saat kuliah atau bisa berupa keahlian komputer, pemasaran, maupun analisis data. Selain itu soft skill yang dibutuhkan perusahaan saat ini adalah kemampuan dalam berkomunikasi, penyelesaian masalah, dan kepemimpinan. Tidak sedikit perusahaan yang akhirnya menggunakan seleksi proyek bagi calon karyawan sebagai bentuk penilaian  hard skill dan soft skill yang dimiliki calon pelamar. 

    yang Terakhir Persiapan adalah kesehatan. Banyaknya perusahaan yang menjadikan kesehatan sebagai kualifikasi yang dituntut untuk memiliki riwayat kesehatan yang baik. Karena di akhir seleksi, calon karyawan juga harus melakukan tes kesehatan yang dikenal dengan medical check up .

    Perlunya mengetahui tes kesehatan agar calon pegawai mengetahui riwayat yang dimiliki, seberapa tinggi kolesterol, gula darah, dan tekanan darah dari calon pegawai. Hal itu dilakukan karena dalam penerimaan calon pegawai, pegawai tidak bisa langsung mendapat asuransi dari perusahaan dan sebagai tindakan pencegahan jika hal yang tidak diinginkan terjadi. 

    Tidak berhenti pada materi dari narasumber, talkshow ini juga menghadirkan simulasi mencari pekerjaan bagi mahasiswa. Sehingga mahasiswa bisa menjadi keluarga dengan segala proses dan kualifikasi apabila benar-benar melamar pekerjaan. Simulasi yang dilakukan dimulai dari penyusunan Curriculum Vitae ( CV) yang baik, format dalam mengirim lamaran pekerjaan menggunakan email, dan proses wawancara. 

    Banyaknya hal yang tentu harus dipersiapkan untuk memasuki dunia karir akan membuat beberapa orang khawatir. Namun pemaparan tersebut ketika jangan dijadikan sebagai beban masa depan akan lulus dan mencari kerja. “Nikmatilah segala proses yang dialami dan selalu bersyukur adalah kunci menjalani, ” pungkas Wawan sebagai penutup talkshow ini. (*)

    Reporter: ion19

    Redaktur: Shinta Ulwiya

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    UNICEF dan UNAIR Temui Dinkes Jatim Tekan...

    Artikel Berikutnya

    Sukses Digelar, OBI 2022 Beri Freepass pada...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Taubat Ekologis: Upaya Bersama Menyelamatkan Hutan dan Mencegah Bencana di Sumatera Barat
    Produktivitas Pemuda Indonesia: Tantangan NEET dan Daya Saing Gen Z
    Implementasikan Loker Otomatis, Universitas Mercu Buana Laksanakan PKM di PKBM Wiyata Utama Kembangan Utara
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Sosialisasi Perizinan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi

    Ikuti Kami