Perdana Luring, KARSA FTMM UNAIR Giatkan Pemanfaatan Teknologi Pasca Pandemi

    Perdana Luring, KARSA FTMM UNAIR Giatkan Pemanfaatan Teknologi Pasca Pandemi

    SURABAYA - Sebagai fakultas termuda, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) terus menggalakkan berbagai inovasi dalam setiap program, salah satunya Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di fakultas. Bertajuk KARSA, kegiatan tersebut perdana digelar secara luring pada Rabu-Jumat (24-26/8/2022) dengan mengusung tema Rise and Maximize Utilization of Technology Post the Pandemic. 

    “KARSA sendiri memiliki arti kekuatan jiwa yang mendorong makhluk hidup untuk berkehendak. Dari arti tersebut, KARSA memiliki harapan kepada seluruh mahasiswa baru FTMM agar memiliki kehendak dan niat yang kuat untuk berkolaborasi dengan 5 prodi yang ada di FTMM dalam mewujudkan karya-karya yang mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, ” terang Sukma Sekar Devita, Ketua Pelaksana KARSA FTMM 2022. 

    Manfaatkan Teknologi Pasca Pandemi

    Senada dengan tema yang diusung, perempuan yang akrab dipanggil Devita itu menuturkan bahwa KARSA FTMM 2022 mengajak seluruh mahasiswa baru agar dapat berinovasi dalam pemanfaatan teknologi pasca pandemi Covid-19.

    “Mahasiswa baru diwajibkan untuk membuat gagasan atau inovasi berupa prototipe yang bisa langsung diimplementasikan. Walaupun masih fresh, ya, karena maba (mahasiswa baru, Red), tapi mereka diminta untuk berkolaborasi dan memikirkan sebuah inovasi yang memang bisa langsung berguna dan digunakan langsung oleh masyarakat. Jadi, pas presentasi tugas akhir sudah ada bentuk fisiknya, ” tuturnya. 

    Mahasiswa baru FTMM UNAIR sedang mengikuti materi PKKMB KARSA 2022 (Sumber: Dokumen pribadi)

    Tantangan Ospek Luring Perdana

    Lebih lanjut, ia menceritakan bahwa penyelenggaraan KARSA pertama secara luring tidak lepas dari berbagai tantangan. Seluruh panitia harus merangkai ide dan konsep acara mulai dari nol dengan mengandalkan pengalaman mereka pada jenjang pendidikan sebelumnya. Sebab, mereka tidak memiliki referensi ataupun pengalaman dari kegiatan ospek di tahun-tahun sebelumnya. 

    “Selain itu, kita juga cukup kewalahan dalam hal mobilisasi karena FTMM itu tempatnya di GKB (Gedung Kuliah Bersama, Red) yang seluruhnya bukan punya FTMM. Di awal-awal agak berantakan, tapi akhirnya bisa kita atasi karena ruangan yang terlalu sempit itu, ” ucapnya. 

    Terakhir, Devita berharap ilmu dan pengalaman yang mahasiswa baru peroleh setelah mengikuti KARSA dapat mereka implementasikan untuk beradaptasi serta berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan di kampus.

    Lebih dari itu, ia juga berharap melalui orientasi ini, mahasiswa baru dapat berkolaborasi satu sama lain untuk meningkatkan prestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik dan menciptakan gagasan-gagasan kreatif dan inovatif guna mewujudkan poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs). (*)

    Penulis: Rafli Noer Khairam

    Editor: Binti Q. Masruroh

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Tingkatkan Layanan Medis, Dosen UNAIR Ciptakan...

    Artikel Berikutnya

    BEM Nusantara Jawa Timur Apresiasi Pengamanan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Janji Manis di Bibir, Duri di Jalan Pendidikan

    Ikuti Kami