Perpektif Guru Besar FISIP UNAIR Mengenai Pengaruh Gadget terhadap Minat Baca Anak

    Perpektif Guru Besar FISIP UNAIR Mengenai Pengaruh Gadget terhadap Minat Baca Anak

    SURABAYA - Pada era globalisasi ini, banyak perubahan yang dialami oleh masyarakat. Perubahan ini meliputi perubahan gaya hidup, teknologi, informasi dan lain sebagainya. Banyak aktivitas yang pada saat ini berhubungan dengan teknologi, termasuk teknologi yang bernama gadget atau yang lebih dikenal dengan smartphone. Teknologi ini juga dapat dinikmati dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

    Masuknya modernitas yang dipengaruhi oleh perkembangan gadget membawa perubahan pada pola perilaku masyarkat tidak terkecuali dengan anak-anak. Perubahan pola perilaku ini seperti perubahan minat baca anak-anak yang disebabkan oleh adanya gadget.

    Guru besar Ilmu Informasi dan Perpustakaan FISIP UNAIR, Prof. Dr. Rahma Sugihartati, Dra., M. Si. turut memberikan pandangannya mengenai dampak gadget terhadap minat baca anak. Dijelaskan bahwa banyak penelitian yang menunjukkan banyak pengaruh negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan gadget yang terlalu berlebihan seperti bermain game, mendengarkan musik, dan mengakses sosial media seperti YouTube, Instagram, dan lain sebagainya.

    "Jika gadget di sini menunjuk pada perangkat smartphone, maka memang ada pengaruh gadget terhadap minat baca anak. Banyak penelitian membuktikan bahwa terjadi hubungan yang negatif antara penggunaan gadget dan minat baca, " ucap Prof Rahma, Jum'at (21/7/2023). 

    Artinya, lanjut Prof Rahma, penggunaan gadget yang berlebihan akan berdampak terhadap menurunnya minat baca. Hal ini disebabkan karena gadget atau smartphone, cenderung banyak dimanfaatkan untuk bermain game, mendengarkan musik, mengakses YouTube, Instagram, dan aktivitas hiburan lainnya dan cenderung tidak dimafaatkan untuk mengakses berita, atau informasi bahkan untuk membaca e-book.

    Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa adanya penurunan minat baca yang terjadi pada anak-anak karena tidak diimbangi dengan penggunaan gadget untuk media membaca.

    "Penurunan minat baca yang disebabkan karena dominasi penggunaan gadget dalam kehidupan anak-anak. Jika anak-anak sejak dini tidak dibangun minat bacanya melalui aktivitas membaca, anak-anak yang sejak dini langsung diperkenalkan pada gadget atau smartphone, maka terjadi kecenderungan anak-anak tidak akan memanfaatkan gadget sebagai media untuk membaca, " tuturnya.

    Prof Rahma melanjutkan, dampak negatif dari penggunaan gadget secara berlebihan adalah anak semakin tidak suka membaca. Semakin mereka dewasa maka tidak akan suka menelusur informasi yang berguna bagi kehidupan melalui bacaan. Mereka juga lebih menyukai informasi yang bisa didapatkan secara instan dari internet melalui gadget tanpa memeriksa apakah informasi tersebut benar atau sampah.

    “Mereka juga cenderung melakukan copy-paste informasi yang ada di internet tanpa membaca dan mempelajarinya untuk mendapatkan pemahaman yang utuh, " tegasnya.

    Rahma juga menjelaskan, untuk membangkitkan semangat minat baca bagi anak yaitu dengan tidak memperkenalkan gadget sebelum mereka dibangun minat baca yang kuat melalui bacaan cetak. Serta, penggunaan gadget untuk kepentingan pleasure (bermain game) perlu dibatasi untuk anak-anak dan diimbangi dengan aktivitas membaca dengan menggunakan gadget. (*)

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Ekonom UNAIR Sebut Kebijakan PPPK Part Time...

    Artikel Berikutnya

    Harumkan Indonesia, PSM ITS Raih Grand Champion...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Taubat Ekologis: Upaya Bersama Menyelamatkan Hutan dan Mencegah Bencana di Sumatera Barat
    Produktivitas Pemuda Indonesia: Tantangan NEET dan Daya Saing Gen Z
    Implementasikan Loker Otomatis, Universitas Mercu Buana Laksanakan PKM di PKBM Wiyata Utama Kembangan Utara
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Sosialisasi Perizinan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi

    Ikuti Kami