SURABAYA - Dalam rangka menghadirkan lingkungan kuliner yang berkualitas dan responsif terhadap tuntutan makanan yang halal, aman, dan sehat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat (Zona KHAS). Menjadi yang pertama di Jawa Timur untuk kalangan perguruan tinggi, zona ini diresmikan secara langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), melalui kegiatan Sarasehan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Hotel Sheraton Surabaya, Rabu (30/8).
Peresmian ini juga didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ir Putu Rahwidhiyasa, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA. Seremoni peresmian juga dihadiri oleh para anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, anggota Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Jawa Timur serta para penggiat ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Jawa Timur.
Dalam laporannya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan potensi Jawa Timur sebagai kontributor utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa Jawa Timur telah berkontribusi sebesar 25 persen terhadap perekonomian nasional Indonesia. “Tahun ini, Jawa Timur juga berhasil menyabet juara umum dalam penghargaan ekonomi syariah oleh KNEKS, ” ujarnya bangga.
(dari kiri) Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Wakil Gubernur Jawa Timur, Wakil Presiden Republik Indonesia, Rektor ITS dan Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS saat menekan tombol sirene sebagai simbol peresmian Zona KHAS ITS
Melalui arah pengembangan ini, berbagai industri halal untuk menumbuh kembangkan roda ekonomi dan keuangan berbasis syariah terus dijalankan. Peresmian Zona KHAS ITS ini menjadi tonggak awal yang signifikan bagi Jawa Timur dalam menjalankan program-program percontohan nasional. “Upaya yang dilakukan dalam memenuhi komitmen ini didukung penuh oleh Wakil Presiden RI, sehingga dapat direalisasikan satu persatu, ” pungkas Emil menutup laporannya.
Selaras hal tersebut, Wakil Presiden RI Prof Dr KH Ma’ruf Amin merasa senang dengan adanya peresmian Zona KHAS ITS ini. Hal tersebut didasarkan pada pentingnya optimisme dan kerja sama dalam menjalankan gerakan jihad ekonomi bangsa di tengah tantangan dan dinamika global yang dihadapi oleh Indonesia dalam tahap pemulihan ekonomi nasional. “Hadirnya zona ini, menjadi langkah nyata menuju pengembangan ekonomi syariah yang lebih kuat dan berkelanjutan, ” tutur Ma’ruf Amin.
Kantin pusat ITS yang bertransformasi menjadi Zona KHAS perguruan tinggi pertama di Jawa Timur
Menyambut peresmian ini, Rektor ITS mengatakan, kantin pusat ITS yang bertransformasi menjadi Zona KHAS ini dianggap sebagai yang terbaik di Indonesia. Melalui kerja sama dengan KNEKS serta pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur dan Dinkes Kota Surabaya, ITS memastikan bahwa pedagang di zona KHAS ini memenuhi standar kebersihan dan sanitasi yang ketat. Syarat-syarat administratif, termasuk sertifikasi kehalalan produk dan Nomor Induk Berusaha (NIB), turut mengamankan legalitas dan kualitas usaha para pedagang.
Dengan menghadirkan Zona KHAS, ITS telah mendampingi UMKM dalam memberikan sertifikasi halalnya. Selain itu, keberadaan zona ini membuka jalan menuju pengalaman kuliner yang lebih nyaman, berkualitas, dan mendukung pertumbuhan bisnis pedagang. “Transformasi ini sebagai bukti nyata ITS dalam memajukan layanan kuliner dengan memberi perhatian khusus pada nilai-nilai halal, kebersihan, dan kesehatan, ” ujar rektor yang kerap disapa Ashari tersebut dengan bangga. (HUMAS ITS)
Reporter: Lathifah Sahda