Tingkatkan Layanan, BPJS Ketenagakerjaan Kunjungi ITS

    Tingkatkan Layanan, BPJS Ketenagakerjaan Kunjungi ITS
    Djoko Kuswanto ST MBiotech (kiri) saat memaparkan alat bantu tubuh gagasan ITS kepada tim BPJS Ketenagakerjaan di Gedung Pusat Robotika ITS

    SURABAYA - Adanya berbagai karya inovatif dari sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menarik perhatian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk menyambangi kampus ITS guna berdiskusi keberlanjutan kerja sama, Rabu (21/9/2022).

    Kali ini, BPJS Ketenagakerjaan ingin tingkatkan layanan ketenagakerjaan dengan pembuatan serta pemasangan alat bantu tubuh.

    Berlokasi di Gedung Pusat Robotika ITS, kunjungan kali ini dihadiri oleh Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia SE MM, Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM) BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi, Wakil Rektor I Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT, Wakil Rektor IV Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD, beserta jajaran ITS dan BPJS Ketenagakerjaan lainnya.

    Direktur Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi (DIKST) ITS Agus Muhammad Hatta ST MSi PhD mengungkapkan bahwa kunjungan kerja kali ini merupakan keberlanjutan dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati antara ITS dan BPJS Ketenagakerjaan. “Kita mempresentasikan salah satu karya inovatif ITS di bidang kesehatan, yaitu ortotik prostetik, ” tuturnya.

    Lebih lanjut, dosen yang akrab disapa Hatta ini menjelaskan bahwa ortotik prostetik merupakan pembuatan dan pemasangan alat bantu tubuh pada pasien disabilitas. Tangan dan kaki palsu, implan tengkorak, implan daun telinga, jari palsu, serta produk lainnya. “Jika diberikan kesempatan oleh BPJS Ketenagakerjaan, kita akan terus berusaha untuk mengembangkan alat bantu tubuh untuk penyandang disabilitas, ” terang dosen Departemen Teknik Fisika ini.

    Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi (duduk) saat simulasi identifikasi wajah di Laboratorium Integrated Digital Design (iDIG) ITS

    Penjajakan kerja sama ini ditujukan untuk karyawan, khususnya yang mengalami kecelakaan kerja. Selain itu, kerja sama ini pun menjadi bentuk kepedulian BPJS Ketenagakerjaan terhadap para pekerja. “Jika BPJS Kesehatan lebih fokus kepada jaminan kesehatan masyarakat, BPJS Ketenagakerjaan berfokus pada jaminan kecelakaan kerja, ” ungkapnya.

    Selaras dengan hal tersebut, Kepala Laboratorium Integrated Digital Design (iDIG) Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS Djoko Kuswanto ST MBiotech menyampaikan bahwa karya inovatif ini tidak lepas dari usaha keras sivitas akademika ITS. “Selain itu, pembuatan socket juga melibatkan bengkel ortotik prostetik yang berada di wilayah terdekat pasien difabel, ” imbuh Djoko.

    Ruangan Laboratorium Integrated Digital Design (iDIG) di Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS

    Selain alat bantu tubuh, Djoko juga mempresentasikan proses identifikasi kondisi kecelakaan pasien. Dari data radiologi, bagian yang mengalami kecelakaan ekstrem akan dicetak duplikasi silikon menggunakan teknologi 3D Scanner, 3D Printer, dan 3D Manufacturing. “Setelahnya, kondisi riil karyawan bisa terlihat dan langkah medis selanjutnya lebih akurat, ” terang dosen Departemen Desain Produk Industri ITS tersebut.

    Dengan adanya kunjungan ini, Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan berpesan bahwa masih ada kunjungan selanjutnya untuk pembahasan lebih detail. “Kunjungan ini menjadi langkah awal kerja sama antara ITS dan BPJS Ketenagakerjaan, ” pungkasnya. (HUMAS ITS)

    Reporter: Thariq Agfi Hermawan

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    UB Gelar Kunjungan ke UNAIR, Bahas Struktur...

    Artikel Berikutnya

    Diskusi Terbuka AIILS FH UNAIR, Mantan Wamenlu...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Janji Manis di Bibir, Duri di Jalan Pendidikan

    Ikuti Kami