Kukuhkan Empat Gubes Baru, Rektor UNAIR: Harus Manfaat ke Masyarakat

    Kukuhkan Empat Gubes Baru, Rektor UNAIR: Harus Manfaat ke Masyarakat

    SURABAYA - Universitas Airlangga kembali mengukuhkan empat pendidiknya menjadi guru besar pada Rabu (28/12/2022) di Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen Kampus MERR C. Keempat guru besar yang dikukuhkan adalah Prof Sri Hartini dan Prof Dyah Wulan Sari dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof Ferdiansyah dari Fakultas Kedokteran, serta Prof Iwan Sahrial dari Fakultas Kedokteran Hewan.

    Rektor UNAIR Prof Mohamad Nasih SE Mt Ak mengatakan bahwa empat guru besar yang baru saja dikukuhkan merupakan potensi yang luar biasa.

    “Senang sekali. Alhamdulillah kita bisa mengukuhkan empat lagi guru besar, untuk tambahan energi kita semuanya dalam rangka mengantarkan Universitas Airlangga untuk bisa berkontribusi lebih baik lagi pada masa-masa yang akan datang, ” tuturnya.

    Potensi Besar

    Prof Nasih menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Penelitian-penelitian yang dilakukan civitas akademika UNAIR dapat membuka potensi Indonesia yang tersebar hampir di seluruh bidang.

    “Profesor-profesor yang baru sudah berhasil mengidentifikasi bagaimana potensi itu ada. Tinggal kemudian bagaimana potensi-potensi ini menjadi sesuatu yang aktual dan bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia, ” terang pakar akuntansi tersebut.

    Hasil aktualisasi tersebut harus dikawal sampai bermanfaat di masyarakat. “Karena tanpa itu semuanya, hasil inovasi dan produksi hanya akan berhenti di atas meja, ” tegasnya.

    Rektor UNAIR Prof Moh Nasih. (Foto: Agus Irwanto PKIP)

    Dirinya berharap, hasil inovasi civitas akademika UNAIR dapat secara riil berguna bagi masyarakat dan menembus pasar komersial. Prof Nasih menyayangkan bahwa belum banyak masyarakat yang percaya dengan inovasi-inovasi baru yang dibawa.

    “Sesungguhnya persoalan utama kita bukan pada bagaimana kita memproduksi, tapi bagaimana produksi karya anak bangsa itu mendapatkan tempat terhormat. Masih banyak orang yang meragukan. Dan ketika masyarakat masih ragu, tidak ada kemanfaatan yang secara optimal bisa kita lakukan, ” tuturnya menyayangkan.

    Contohnya adalah Vaksin Merah Putih dan sel punca (stem cell) yang dihasilkan oleh UNAIR. Perlu waktu lama bagi dua inovasi tersebut untuk terserap pasar dan bermanfaat bagi masyarakat. Padahal, kualitas Universitas Airlangga sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia tidak perlu diragukan lagi.

    “UNAIR di bidang employability tidak kalah dengan perguruan tinggi lain, demikian juga dengan academic reputation kita, juga berada dalam posisi yang luar biasa, ” ucapnya.

    Pertahankan Iklim Akademik dan Kolaborasi

    Untuk mendorong kepercayaan masyarakat, Prof Nasih mengatakan bahwa iklim akademik dan kolaborasi yang baik patut dipertahankan.

    “Kolaborasi adalah era kita semuanya. Tanpa kolaborasi kita tidak bisa menghasilkan apapun. Potensi kita sesungguhnya sangat luar biasa. Iklim akademik harus kita dorong dan tingkatkan secara terus menerus, ” ucapnya. (*)

    Penulis: Ghulam Phasa Pambayung

    Editor: Binti Q. Masruroh

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Ajarin, Aplikasi Pembelajaran Berbasis Tipe...

    Artikel Berikutnya

    Tandur Race, Cara ITS Kenalkan Desa di Dalam...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Janji Manis di Bibir, Duri di Jalan Pendidikan
    Hendri Kampai: Koloni Ekonomi di Tanah Merdeka, Penjajahan Gaya Baru yang Menghisap Bangsa

    Ikuti Kami