SURABAYA - Wisuda hari pertama (1/10/2022) kali ini menjadi momen membahagiakan bagi para wisudawan. Tidak hanya karena dikukuhkannya mereka sebagai wisudawan, tetapi juga ini menjadi momen-momen terakhir untuk berkumpul dan berbagi cerita.
Prof. M. Nasih selaku Rektor UNAIR sekaligus pemimpin prosesi wisuda memberikan kesempatan beberapa Wisudawan untuk berbagi cerita semasa kuliah. Cerita-cerita menarik dari para wisudawan itu pun berhasil membuat acara wisuda semakin menarik.
Salah satu wisudawan fakultas vokasi menceritakan pengalamannya selama berkuliah. Ia tidak hanya aktif mengikuti proses akademik, tetapi juga aktif di organisasi. Menariknya, wisudawan program studi manajemen perbankan itu juga menceritakan kisah cintanya selama di perkuliahan, sebagaimana pinta rektor yang memberinya kesempatan.
“Saya juga ingin menceritakan pengalaman saya selama berkuliah, termasuk perjalanan saya jatuh bangun mengerjakan skripsi dibarengi pacar saya, ” ujarnya.
Selama berkuliah, ia mengaku telah menemukan tambatan hatinya. Sejak menjadi mahasiswa tahun pertama, hingga bersama-sama mengikuti proses wisuda kali ini.
“Saya dan dia sudah bersama-sama selama tiga tahun dan setelah ini kami berencana menempuh kehidupan baru, ” pungkasnya.
Tak hanya itu, mahasiswa magister ekonomi islam, Baitul Hamdi juga berkesempatan naik ke podium untuk menceritakan pengalamannya dalam menempuh studi di UNAIR. Ia menuturkan bahwa keberhasilannya melanjutkan studi di UNAIR merupakan kebanggaan tersendiri sebab ia merupakan anak dari seorang petani yang seringkali distigmakan tidak dapat melanjutkan studi lebih tinggi.
“Dulu, sebelum melanjutkan S2, saya sempat bekerja terlebih dulu. Di situ atasan saya mengatakan bahwa mustahil anak petani bisa lanjut S2. Tapi, kali ini, di hari ini, saya mampu berdiri di sini, menuntaskan studi magister dengan beasiswa, dan menjadi satu di antara wisudawan Universitas Airlangga, ” ujar Hamdi.
Terakhir, Hamdi menutup sesi penyampaian cerita Wisudawan ini dengan menyampaikan pesan bagi para wisudawan yang ingin melanjutkan studi. Ia menuturkan bahwa di luar sana banyak sekali beasiswa S2 maupun S3 yang bisa dimanfaatkan. Oleh karena itu, alasan ekonomi dan status sosial sudah selayaknya tidak menghentikan semangat menuntut ilmu bagi siapa saja.
Penulis : Yulia Rohmawati
Editor : Khefti Al Mawalia