Delegasi KPS FH UNAIR Raih Penghargaan Berkas Terbaik Kompetisi Peradilan Semu NMCC TRD VII

    Delegasi KPS FH UNAIR Raih Penghargaan Berkas Terbaik Kompetisi Peradilan Semu NMCC TRD VII
    Foto bersama delegasi KPS FH UNAIR di NMCC TRD VII. (Foto: Istimewa)

    SURABAYA - Komunitas Peradilan Semu, Fakultas Hukum Universitas Airlangga (KPS FH UNAIR) kembali menoreh prestasi. Pada kesempatan ini, delegasi KPS FH UNAIR berhasil meraih penghargaan Berkas Kompetisi Terbaik dalam lomba peradilan semu tingkat nasional, yaitu National Moot Court Competition Tjokorda Raka Dherana ketujuh (NMCC TRD VII). Kompetisi tersebut diadakan pada tahun 2022 dan diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Udayana (FH UNUD), Bali.

    Prestasi yang ditoreh oleh delegasi KPS FH UNAIR tersebut merupakan yang pertama dalam sejarah. Dulu, delegasi KPS FH UNAIR pernah mengikuti NMCC TRD hingga final, tetapi tidak membawa penghargaan apa pun.

    I Gusti Paundra Sastra Dwipayana, Ketua Delegasi KPS FH UNAIR dalam NMCC TRD VII menyampaikan rasa bahagianya saat mengetahui prestasi tersebut.

    “Rasanya sangat senang sekali, berhasil membawa penghargaan tersebut. Ini juga awal yang baik karena kita berhasil membawa ‘oleh-oleh’ dari Bali ke Surabaya, ” terang Sastra, Rabu (28/9/2022).

    Tak lupa, Ia turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah membantu tercapainya prestasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa prestasi tersebut bukan hanya karena kerja keras anggota delegasi, melainkan juga berbagai pihak yang terus mendampingi kerja anggota delegasi.

    “Terima kasih kepada dosen-dosen FH UNAIR yang telah bersedia membimbing anggota delegasi. Terima kasih juga kepada para praktisi yang turut membantu kami, seperti dari Pengadilan Negeri Surabaya, Badan Narkotika Nasional (BNN) Surabaya. Juga, terima kasih kepada alumni KPS FH UNAIR yang terus mendampingi dan memberikan evaluasi serta masukan bagi kami, ” jelas Sastra.

    Sastra juga menjelaskan bagaimana proses panjang yang Ia dan anggota delegasi jalani selama enam bulan demi mencapai prestasi tersebut. Mulai dari mengembangkan kasus, melakukan pemberkasan, hingga latihan sidang. 

    “Dalam menjalaninya, pasti ada pahit dan manis. Pahitnya, seperti harus izin ke orang tua karena harus berada di kampus dari pagi hingga ke pagi lagi, juga harus banyak berkorban, seperti perangkat laptop, printer, dll. Manisnya, mendapat ilmu, terutama di hukum pidana. Selain itu, menambah relasi dosen dan praktisi, mengasah soft skills, dan menambah pengalaman, ” papar Sastra.

    Pada akhir, Ia berharap agar prestasi KPS FH UNAIR makin meningkat. Apalagi, lanjutnya, masih banyak lomba NMCC lainnya yang menunggu ke depannya. Ia juga menekankan agar mahasiswa lainnya tidak ragu mengikuti lomba NMCC. Baginya, mengikuti NMCC adalah pengalaman berharga yang akan berguna sepanjang hidup.

    “Harapannya, semoga pencapaiannya bisa ditingkatkan lagi, masih banyak NMCC lain yang menunggu.  KPS FH UNAIR harus membawa piala yang lebih besar lagi. Terutama untuk mahasiswa baru, jangan takut untuk mencoba, di NMCC semua akan dianggap setara, tidak memandang angkatan kuliah, ” tutup Sastra.

    Penulis: Fredrick Binsar Gamaliel M

    Editor: Nuri Hermawan

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Cegah Covid-19, ITS Gelar Wisuda Luring...

    Artikel Berikutnya

    Wakil Rektor Tekankan Lulusan Vokasi UNAIR...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Janji Manis di Bibir, Duri di Jalan Pendidikan
    Hendri Kampai: Koloni Ekonomi di Tanah Merdeka, Penjajahan Gaya Baru yang Menghisap Bangsa

    Ikuti Kami